Kamis, 31 Maret 2011

Gerombolan Besar Penipu pada UN SLTP dan SLTA (SMA/SMK/MA).

Sebuah pandangan besar dari guru kecil di sekolah kecil.
====================================

Negara Indonesia akhirnya sampailah pada saat dunia pendidikannya penuh tipu daya dan ketidak jujuran, dimana hampir sebagian besar orang-orang yang bergelut didunia pendidikan bertindak tidak jujur atau melakukan penipuan untuk mendongkrak kelulusan atau meluluskan siswa di "UN". Ujian Nasional ini sangat ampuh mendongkrak prestise dunia pendidikan Indonesia di mata dunia Internasional tapi sangat buruk dalam pelaksanaannya sebab standar yang diterapkan diusahakan naik terus setiap tahunnya sementara kemampuan rata-rata siswa disadari jauh dari standar itu, kemudian apapun alasannya bahwa UN bukan satu-satunya alasan untuk menentukan kelulusan siswa kalimat itu telah berubah jadi macan ompong sebagaimana telah lebih dulu lahir macan ompong yang banyak yaitu mata pelajaran lain selain mata pelajaran yang di UN kan seperti, Kwn, Sejarah, Geografi, Seni, Pjk dan lain-lain.

Sementara itu mentri pendidikan yang memaksakan diadakannya UN entah tidak tau atau pura-pura tidak tau tentang praktik penipuan dan pelanggaran yang dilakukan semua institusi pendidikan untuk meluluskan siswa dalam UN atau malah tidak mampu lagi meluruskan jalannya pendidikan saat ini, yang jelas siswa banyak lulus di semua UN tapi dirasakan itu semua tidak mungkin harusnya banyak yang tidak lulus UN baik itu UN SLTP maupun UN SLTA/SMK

Dinas pendidikan tingkat satu hanya mampu mendongkrak kelulusan di sekolah-sekolah, paforite untuk menyelamatkan tingkat kelulusan di sekolah non paforite sampai sekolah papan bawah maka mereka semua tutup mata ("Kok bisa banyak lulus juga ya di sekolah swasta dan negri pinggiran????" Ah siapa peduli pura-pura tidak tau aja ah....!!)

Dinas pendidikan tingkat dua atau dinas kota berjuang keras untuk membuat supaya lulusan disekolah paforite sama banyaknya dengan di sekolah non paforite pokoknya kalau bisa yang tidak lulus itu jumlahnya sedikit sekali, untuk itu "diduga" dinas pendidikan melakukan segala cara baik yang benar maupun yang tidak benar yang jujur maupun bertindak tidak jujur asal itu demi kebaikan atau kelulusan siswa.

Kepala sekolah di sekolah non paforit berusaha keras untuk meminimalkan ketidak lulusan siswa disekolahnya kalau perlu mengatur stratgi dengan semua institusi pendidikan di sekolah tersebut atau minimal membiarkan kecurangan terjadi selama UN berlangsung setidaknya pura-pura tidak tau adanya ketidak jujuran terjadi selama UN berlangsung.

Guru-guru berusaha membantu siswa untuk lulus dengan cara masing-masing ;
ada guru bidang study yang berani bekerjasama dengan pihak lain untuk mendapatkan soal lalu mencarikan kunci jawaban untuk dibagikan kepada siswa, ada guru yang mencarikan info untuk kunci jawaban, ada guru yang mengajarkan cara-cara mendapatkan kunci pada siswanya dan banyak lagi cara tidak jujur yang dilakukan olah guru-guru, lain guru lain caranya.

Pengawas, tim independen, polisi adalah orang-orang tidak tegaan di negara ini, mereka tidak tega menangkap siswa yang kedapatan berbuat curang apalagi menangkap guru konon lagi melaporkan penglihatan sebenarnya yang terjadi dilapangan.

udah dulu aaaaaaaaaaaaaaahhhh, capaek, ini baru sebagian kecil tulusan lo..(ada kelanjutannya, tunggu ya).

By Pak Dek.